ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “S”
DENGAN CRF + BATU GINJAL DI RUANG BEDAH
F
RSU Dr. SOETOMO SURABAYA
I Landasan Teori
1) Definisi
(1) Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis
dengan menurunnya faal ginjal (unik nefron) yang bersifat progresif dengan
akibat menumpuknya sisa metabolik (toxin uremik) (JPF IPD RSUD Dr. Soetomo,
1994 : 124)
(2) Gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal yang
tidak dapat pulih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah
pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian, penyebab paling umum dari gagal
ginjal kronis meliputi glomerulonefritis, pielonefritis, hipoplasiakongenital,
penyakit ginjal polikistik, diabetes, hipertensi, sistemik lupus, sindrom
alports, dan amiloidosis (Susan Martin T., 1998 : 583)
2) Etiologi
(1)
Prelonefritis
kronik
(2)
Glomerulunefritis
kronik
(3)
Hipertensi
ginjal
(4)
Obstruksi
traktus urinaria
(5)
Diabetes
(6)
Gout
(7)
Amiloidosis
(8)
Sindrom
hiperkatsemia
(9)
Penyakit
autoimun
(10) Penyakit ginjal polikistik
(11) Nefropati akibat obat
3) Patofisiologi
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal
sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain
rusak (hipotesa nefron utuh) nefron-nefron utuh hipertrofi dan memproduksi
volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorbsi walaupun dalam keadaan
penurunan GFR / daya sering. Meloda adaptif ini memungkinkan ginjal untuk
berfungsi sampai ¾ dari nefron-nefron rusak.
Bahan-bahan yang harus dilarut menjadi
lebih besar daripada yang bisa diresorbsi, berakibat diuresis osmotik disertai
poliuria dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak
oliguria timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya
gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas
kegagalan bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% sampai 90%. Pada
tingkat fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15ml/menit
atau lebih rendah dari itu.
4) Manifestasi Klinis
(1) Gejala Umum
Letargi, sakit kepala,
berat badan berkurang, malaise, mudah tersinggung, dan depresi
(2) Gejala Khusus
- Kulit : Pruritus
edema
-
Kardiovaskuler : Sesak
pada waktu latihan dan nyeri metrosternal pada waktu inspirasi (pericarditis)
hipertensi
- Gastrointestinal : Anoreksia,
nausea, vomiting
- Urogenital : Nokturia,
impotensi
- Neurologi : Berkurangnya
konsentrasi, penurunan libido
5) Komplikasi
(1) Penurunan fungsi ginjal progresif
(2) Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
(3) Infeksi / sepsis
(4) Hemoragi
(5) Kegagalan kardiovaskuler
(6) Gagal pernafasan
6) Pemeriksaan Penunjang
(1) BUN dan kreatinin meningkat
(2) Elektrolit : kalium, fosfat, kalsium, magnesium
meningkat, natrium turun
(3) Asidosis metabolik
(4) Hb dan hematokrit menurun, sel darah merah turun
(5) Alkali pospat mungkin tinggi
7) Penatalaksanaan
(1) Tentukan dan tata laksanakan penyebabnya
(2) Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan
dan garam
(3) Diet tinggi kalori dan rendah protein
(4) Kontrol hipertensi
(5) Kontrol keseimbangan elektrolit
(6) Mencegah dan tata laksana penyakit tulang ginjal
(7) Deteksi dini dan terapi infeksi
(8) Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal
(9) Deteksi dan terapi komplikasi
(10) Persiapkan dialisis dan program tranplantasi
8) Konsep Dasar Askep
(1) Pengkajian
-
Biodata
Dapat terjadi pada laki-laki maupun
perempuan
-
Keluhan Utama
Penurunan haluaran urine < 30
ml/jam
-
Riwayat
Penyakit Sekarang
Penurunan frekuensi urine, oliguria,
anuria, abdomen kembung, edema, malaise, lelah, nyeri sendi, gatal, mual,
muntah, sakit kepala
-
Riwayat
Penyakit Dahulu
Biasanya pernah punya penyakit
diabetes, penyakit polikistik, hipertensi, glomerulonefritis, sindroma nefrosis,
GGA tak teratasi.
-
Riwayat
Penyakit Keluarga
Biasanya di dalam keluarga ada yang
menderita diabetes, hipertensi, polikistik
-
Activity
Daily Life (ADL)
· Nutrisi : Anoreksia, mual, muntah, peningkatan /
penurunan BB
· Aktivitas : Kelemahan extremitas, malaise, penurunan
rentang gerak, kehilangan tonus
· Eliminasi : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria,
diare, konstipasi, perubahan warna urine
· Istirahat : Mengalami gangguan tidur, gelisah
· Personal Hygiene : Mengalami penurunan karena
kelemahan fisik
-
Pemeriksaan
· Umum
Keadaan
umum : Lemah,
penurunan tingkat kesadaran, stupor, koam
Tensi : Meningkat / menurun
Nadi : Kuat / lemah
RR : Tachipnea, dispnea
Suhu : Kadang meningkat
· Pemeriksaan Fisik
Kepala : Odem muka, kulit tipis /lembut
Leher : Distensi vena jugularis
Dada : Fiction pericardial
Abdomen : Kembung, distensi abdomen, pembesaran hepar
Ekstremitas : Kulit pucat, kuning, ptekie, penurunan rentang
gerak, kuku rapuh dan tipis
· Pemeriksaan Penunjang
* BUN dan kreatinin meningkat
* Elektrolit : kalium, fosfat, calsium, magnesium
meningkat, natrium turun
* Asidosis metabolik
* Hb dan hematokrit menurun, sel darah merah turun
* Alkalik phospat mungkin tinggi
(2) Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Terjadi
- Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
- Intoleran
aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
- Resiko tinggi
kerusakan integritas berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
- Ansietas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostik, rencana tindakan dan progresif
(3) Intervensi
-
Kelebihan
Volume Cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Tujuan :
-
Status cairan
dan elektrolit dalam rentang yang dapat diterima
-
Elektrolit
normal
-
Edema tak
ada, nafas vesikuler, TS sistole 90 – 140 mmHg
-
Peningkatan
BB
Intervensi :
·
Amati
haluaran urine
·
Catat dan
kaji masukan dan haluaran
·
Kaji urine
terhadap hematuria dan Bj
·
Berikan
keamanan bila terjadi kenaikan BUN dan kreatinin
-
Intoleran
Aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
Tujuan :
·
Klien
mengatakan badannya lebih segar
·
Nyeri sendi
hilang
Intervensi :
·
Pantau BB
tiap hari, kreatinin dan BUN, jumlah makanan yang dikonsumsi hasil DL, protein
indikasi perkembangan / penyimpangan dari hasil yang diharapkan
R/ : Identifikasi
indikasi perkembangan / penyimpngan dari hasil yang diharapkan
·
Konsul dokter
bila keluhan kelelahan menetap
R/ : Menandakan
kemajuan, kerusakan ginjal dan perlunya penilaian tambahan dalam terapi
·
Mungkinkan
periode istirahat sepanjang hari
R/ : Istirahat
memungkinkan tubuh menyimpan energi yang digunakan aktivitas
·
Bila pasien
mengeluh mulut kering, izinkan klien untuk berkumur dengan air sedikitnya tiap
jam
R/ : Stomatitis
dapat terjadi karena toxin uremik berlebihan pada mukosa darah menurun, masukan
cairan
·
Bantu pasien
dalam rencana jadwal aktivitas / hari
R/ : Imobilisasi
meningkatkan resorbsi tulang
-
Resiko tinggi
kerusakan integritas berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Tujuan :
·
Pruritus
lebih sedikit
·
Tak ada tanda
garukan pada kulit
Intervensi :
·
Anjurkan
klien untuk mempertahankan kuku terpotong pendek, mempertahankan suhu yang
nyaman mengikuti pembatasan diet yang diprogramkan, mandi dengan sabuntanpa
deodorant dan hipo alergik
R/ : Kuku
pendek kurang merobek kulit, kulit panas dan kering meningaktkan pruritus
·
Pantau masukan
cairan dan membran mukosa dan integritas jaringan pada tingkat seluler
R/ : -
·
Inspeksi area
tergantung pada edema
R/ : Jaringan
edema lebih cenderung rusak / robek
·
Ubah posisi
dengan sering, gerakan pasien dengan perlahan, beri bantalan pada tonjolan
tulang dengan kulit pelindung siku / tumit
R/ : Menurunkan
tekanan pada edema jaringan dengan periforasi buruk untuk menurunkan iskemia,
peninggian aliran status vena / pembentukan edema
·
Anjurkan
menggunakan pakaian longgar
R/ : Mencegah
iritasi kulit langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit
·
Berikan
matras basah
R/ : Menurunkan
tekanan lama pada jaringan yang dapat membatasi perfusi seluler yang
menyebabkan iskemia / nekrosis.
-
Ansietas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi pemeriksaan diagnostik
rencana tindakan dan prognosis
Tujuan :
·
Ansietas
berkurang
·
Klien
mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Intervensi :
·
Bila mungkin
atur untuk kunjungan dari individu yang mendapat terapi
R/ : Individu
yang berhasil dalam koping akan berpengaruh positif dalam mempertahankan
harapan dan memulai menilai perubahan gaya hidup yang akan diterima.
·
Berikan
informasi tentang sifat gagal ginjal tidak dapat pulih, perawatan unit
mempertahankan faal tubuh normal
R/ : Informasi
akan mendorong partisipasiklien dalam pengambilan keputusan, kepatuhan dan
kemandirian dalam pemeriksaan diagnostik, tujuan, deskripsi singkat, persiapan
tes dan hasil tes
·
Sediakan
untuk klien dan orang terdekat untuk membicarakan tentang perubahan gaya hidup
yang diperlukan dalam memilih terapi
R/ : Pengekspresikan
perasaan membantu mengurangi ansietas tindakan
DAFTAR PUSTAKA
C. Long, Barbar,
(1996), PERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3, Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan
Dongoes, E.
Marilynn (2000), RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN, Jakarta : EGC.
Martin T.S. (1998),
STANDAR PERAWATAN PASIEN EDISI 5, Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif
(2001), KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI 3, Jakarta : Medica Aesculapius
Riyawan.com | Kumpulan Artikel Keperawatan & Farmasi
Asuhan Keperawatan Pada Tn. “S” Dengan CRF + Batu Ginjal
Di Ruang Bedah F RSU Dr. Soetomo Surabaya
II Pengkajian (Tanggal 28 Agustus 2004, Jam 08.30
Wib)
1) Identitas Klien
Nama : Tn. S , umur :
35 tahun, jenis kelamin : laki-laki, agama : Islam, suku/bangsa :
Jawa/Indonesia, pekerjaan : tukang bangunan, alamat : Sumberejo, Pandaan,
Pasuruan, MRS : tanggal 27 Agustus 2004 jam
05.30. Diagnosa : CRF + Batu Ginjal, No. Reg. : 10398684
2) Identitas penanggungjawab :
Nama : Ny. C, umur :
30 tahun, jenis kelamin : perempuan, agama : Islam, suku/bangsa : Jawa/Indonesia,
pekerjaan: ibu rumah tangga, alamat : Sumberejo, Pandaan, Pasuruan, hubungan
dengan klien : adik
3) Keluhan Utama
Nyeri
4) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada pinggang
yang menjalar ke perut kanan bagian bawah yang disertai mual muntah, nafsu
makan menurun sejak dua hari yang lalu sampai sekarang dan klien mengatakan
badannya bengkak
5) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah
menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC) dan penyakit menurun (DM, HT)
6) Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan keluarga klien tidak
ada yang menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC) dan penyakit menurun (DM,
HT)
7) Riwayat Psiko, sosial, spiritual
(1) Psiko : Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya,
klien lebih banyak diam dan berbicara lirih
(2) Sosial : Klien mengatakan di rumah tinggal dengan istri
dan anak-anaknya, di rumah sakit klien ditunggui oleh adiknya
(3) Spiritual : Klien mengatakan selama sakit klien hanya
dapat berdo’a kepada Tuhan YME
8) ADL (Activity Daily Life)
(1) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan makan 2–3x sehari
menghabiskan 1 piring nasi, lauk pauk, sayuran dan minum 3-4 botol besar aqua
sehari.
Selama di RS : Klien mendapatkan diet nasi TKRPRG tiga kali
sehari habis 2-3 sendok makan dan minum air putih 1-2 gelas sehari.
(2) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan
konsistensi cair berwarna kuning jernih kadang disertai keluar batu dan BAB 1-2
kali sehari dengan konsistensi lembek
Selama di RS : Klien terpasang dower kateter dengan urine tampung
900 cc selama 4 jam dan klien mengatakan tidak bisa kencing jika tidak dipasang
selang. Klien belum BAB .
(3) Pola Aktivitas
Sebelum Sakit : Klien mengatakan setiap hari bekerja sebagai
tukang bangunan
Selama di RS : Klien hanya berbaring di tempat tidur kadang
miring kanan dan kiri, segala kebutuhan dibantu keluarga dan klien mengatakan
badannya lemas.
(4) Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Klien tidur siang 1 – 2 jam, tidur malam mulai
pukul 21.00 – 05.00 wib
Selama di RS : Klien terbaring di tempat tidur dan sering
terbangun dan sering menguap
(5) Pola Personal Hygiene
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien mandi 2x
sehari, gosok gigi 2xsehari, keramas 3x seminggu dan ganti baju 2x sehari pagi
dan sore.
Selama di RS : Klien diseka 2 kali sehari dengan memakai air
hangat, oral hygiene 2x sehari dilakukan oleh perawat.
9) Pemeriksaan
(1) Pemeriksaan Umum
-
Kesadaran : Compos
mentis
-
GCS : 4-5-6
-
TD : 180/100
mmHg
-
N : 80x/menit
-
Suhu : 364oC
-
RR : 20
kali/menit
(2) Pemeriksaan Fisik
-
Wajah : Sembab,
menyeringai
-
Kepala : Rambut
warna hitam, tidak rontok, tidak ada jerawat, distribusi rata
-
Mata : Konjungtiva
merah muda, sklera putih
-
Hidung : Pernafasan
spontan
-
Mulut : Bibir
kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
-
Telinga : Tidak
ada serumen
-
Leher : Tidak
ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, terdapat bendungan vena
jugularis
-
Dada
I : Bulat datar, tidak ada tarikan intercostae
P : Tidak ada nyeri tekan, fokal fremitus sama
kanan dan kiri
P : Suara sonor pada paru, pekak pada jantung
A : Suara nafas vesikuler, S1S2
tunggal
-
Abdomen
I : Buncit, tidak terdapat luka bekas operasi
A : Bising usus 20x/menit
P : Nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
P : Hipertimpani
-
Genetalia
Terpasang
DC dengan urine tampung 900 cc selama 4 jam dengan warna kuning jernih,
konsistensi cair
-
Extremitas
Atas : Tangan kanan terpasang infus D5% 6 tts/menit,
tangan kiri bebas digerakkan, akral hangat, odem
Bawah : Kedua kaki bebas digerakkan, tungkai odem
(3) Pemeriksaan Penunjang (27 Agustus 2004)
-
Laboratorium
-
USG Urologi
(26 Agustus 2004)
Renal kanan : Ukuran membesar intensitas echocortex normal batas sinus cortex
jelas tampak echtasis ringan – sedang pelviocalyceal sistem tampak batu
multiple dari interpolar – pole bawah
Renal kiri : Ukuran normal intensitas echocortex normal
batas sinus cortex jelas tampak echtasis ringan pelviocalycal sistem tidak
tampak kaku
Kesimpulan : Hidronephrosis ringan – sedang
10) Therapi
(1) Infus D5% 500 cc/24jam
(2) PZ sesuai dengan produksi urine
(3) Nifedipin 3 x 1 mg oral
(4) Allopurinol 3 x 1 mg oral
(5) Novalgin 3 x 1 ampul IV
(6) Rantin 3 x 1 ampul IV
(7) Diet TKRPRG
Surabaya, 28
Agustus 2004
Yang Mengkaji,
NUR AFIDAH
NIM. 2002.43
1) ANALISA DATA
Nama : Tn. S No.
Reg. : 10398684
Nama : Tn. S No.
Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang
: Bedah F
3) INTERVENSI
Nama : Tn. S No.
Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang
: Bedah F
4) IMPLEMENTASI
Nama : Tn. S No.
Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang
: Bedah F
4) EVALUASI
Nama : Tn. S No.
Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang
: Bedah F
0 comments:
Posting Komentar