Stroke
biasanya muncul secara tiba-tiba tanpa perkenalan, dan kebiasaan hidup
tidak sehat merupakan peran utama timbulnya penyakit stroke, adapun cara
untuk mencegah adalah dengan merubah kebiasaan hidup yang salah,
terutama yang berkaitan dengan kebiasaan makan.
Menurut Potter & Perry (2006) stroke biasanya diakibatkan dari salah satu empat kejadian yaitu:
1) Thrombosis yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher.
2) Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang di bawa ke otak dari bagian tubuh yang lain.
3) Iskemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak
4) Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak.
Akibat
dari keempat kejadian diatas maka terjadi penghentian suplai darah ke
otak, yang menyebabkan kehilangan sementara atau permanen gerakan,
berpikir, memori, bicara, atau sensasi.
Faktor resiko terjadinya stroke menurut Mansjoer (2005) adalah:
1) Yang
tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, riwayat
stroke, penyakit jantung koroner, dan fibrilasi atrium.
2) Yang dapat diubah: hipertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral, dan hematokrit meningkat.
Datanganya
stroke umumnya akibat dari akumulasi kolesterol dan trombosit pada
dinding dalam pembuluh darah, dan dari waktu ke waktu menyebabkan
deposito ini untuk penyumbatan pembuluh darah dan akirnya menyebabkan
stroke . Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat
mendadak, pada saat kita sedang melakukan aktivitas. Biasanya gejala
yang terjadi yaitu nyeri kepala,mual, muntah bahkan kejang sampai tidak
sadar, selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak
yang lain. Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi,
diabetes mellitus, atau adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu
juga faktor utama datanganya penyakit stroke.
Berdasarkan lokasinya di tubuh kita, gejala-gejala Stroke terbagi menjadi berikut:
1) Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2) Batang
otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau,
mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks
menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung
terganggu, lidah lemah.
3) Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua :
1) Stroke
Non Hemoragik Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu
perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota
gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan
dysfhagia (kesulitan menelan). Stroke non haemoragik dibagi lagi menjadi
dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik (Wanhari, 2008).
2) Stroke
Hemoragik Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan
adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. Tanda
yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat,
gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk (Wanhari,
2008).
A. Karena
stroke biasanya datang tiba-tiba, sehingga pencegahan merupakan tahap
yang paling penting dari cara untuk menghindari cedera secara tiba-tiba,
dan ini adalah tips pencegahan datangnya penyakit stoke
1. Periksa tekanan darah Anda secara rutin
Riset
menunjukkan, rajin kontrol tekanan darah mengurangi 40 persen risiko
stroke. “Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan
stroke.
2. Berhenti Merokok dan Berhenti Berkonsumsi Alkohol
Hasil
studi memperlihatkan, menjauhi rokok mengurangi risiko datangnya stroke
sampai 33 persen dan jauhilah minuman beralkohol, karena minuman
tersebut memiliki dampak buruk pada kesehatan secara umum.
3. Olahraga Secara Teratur
Riset
menunjukkan, mereka yang rajin olahraga pada usia antara 25-40 tahun,
risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai
latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik
untuk terhindar dari stroke.
4. Mengontrol Diabetes
Anda harus mengontrol diabetes
Anda. Dalam kasus ini, penyakit ini tidak diobati, ia dapat merusak
pembuluh darah ke seluruh tubuh dan akhirnya menyebabkan aterosklerosis.
5. Diet Sehat
Untuk
menjaga berat badan sesuai dengan tarif normal, peningkatan berat badan
menyebabkan rasio kolesterol darah tinggi, yang diendapkan pada dinding
dalam pembuluh darah, menyebabkan pembekuan darah secara umum juga. Apa
yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar
kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak
tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalor dan Makanlah makanan yang
mengandung potasium, Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya
potasium sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah
sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan
tomat.
B. Tanda dan gejala Stroke yaitu:
1) Adanya serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh ·
2) Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
3) Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
4) Mulut, lidah mencong bila diluruskan ·
5) Gangguan menelan : sulit menelan, minum suka keselek ·
6) Bicara
tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai
keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan
kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami (afasia).
7) Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap ·
8) Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat ·
9) Tidak memahami pembicaraan orang lain ·
10) Tidak mampu membaca dan menulis, dan tidak memahami tulisan ·
11) Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun ·
12) Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh ·
13) Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari ·
14) Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil ·
15) Menjadi pelupa ( dimensia) ·
16) Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
17) Awal terjadinya penyakit (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat atau bangun tidur ·
18) Hilangnya
penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan
tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap
atau ganda sesaat
19) Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh
20) Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang ·
21) Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa
22) Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
23) Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
24) Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri
Sumber : Riyawan.com | Asuhan Keperawatan Sroke
teriamksih semnagat terus :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus