Penemuan awal
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius
pada tahun 1838. Jauh sebelum DNA dinyatakan menjadi materi genetik sebagai
unit pewarisan sifat, protein telah
diyakini sebagai molekul pengatur metabolisme pada suatu sel. Pada masa itu protein dikenal sebagai molekul organik
yang penting yang berperan dalam proses perubahan suatu molekul kecil menjadi
molekul kompleks. Pada tahun 1878, teminologi enzim digunakan untuk menyebut
katalis biologi yang berperan dalam mempercepat proses biokimia dalam sel. Enzim
kemudian disebut sebagai protein
atau bagian dari protein oleh Emil
Fischer seorang ahli biokimia dari Jerman pada tahun 1900. Penelitian tentang molekul-molekul materi
genetik menjadi mudah dengan ditemukannya struktur komponen asam nukleat
sebagai materi genetik oleh Watson dan Crick. Weisman dan DeVries menunjukkan
konsep awal yang menunjukkan pengatur aktifitas di dalam sel terletak pada
sitoplasma. Pada awal 1900an Driesch, Verwon, dan Wilson menunjukkan bahwa inti
sel merupakan tempat berkumpulnya enzim dan menjadi pusat aktifitas protein.
Mazia pada tahun 1952 menunjukkan bahwa inti sel lebih berfungsi sebagai tempat
pergantian daripada sebagai tempat penghasil aktifitas seluler.
Struktur
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani
yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Biosintesis
protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini,
protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah.
Kebanyakan
protein lipat ke dalam struktur 3
dimensi yang unik. Bentuk mana protein
alami lipatan dikenal sebagai konformasi asli. Meskipun banyak protein dapat melipat tanpa bantuan,
hanya melalui sifat-sifat kimia asam amino mereka,
yang lainnya memerlukan bantuan pendamping molekul melipat ke negara asal
mereka. Ahli biokimia sering menyebut empat aspek yang berbeda dari struktur protein yaitu:
·
struktur
primer: urutan asam amino. Sebuah protein adalah poliamida.
·
Struktur
sekunder: berulang secara teratur struktur lokal distabilkan oleh ikatan
hidrogen. Contoh yang paling umum adalah α-helix, β-sheet dan bergantian.
Karena struktur sekunder lokal, banyak daerah struktur sekunder yang berbeda
dapat hadir dalam molekul protein yang sama.
·
Struktur
tersier: bentuk keseluruhan molekul protein tunggal; hubungan spasial dari
struktur sekunder untuk satu sama lain. struktur tersier umumnya distabilkan
oleh interaksi nonlokal, paling sering pembentukan inti hidrofobik, tetapi juga
melalui jembatan garam, ikatan hidrogen, ikatan disulfida, dan bahkan
modifikasi posttranslational. Istilah "struktur tersier" sering
digunakan sebagai sinonim dengan flip jangka. Struktur tersier adalah apa yang
mengontrol fungsi dasar protein.
·
Struktur
Kuarter: struktur yang dibentuk oleh beberapa molekul protein (rantai
polipeptida), biasanya disebut subunit protein dalam konteks ini, yang
berfungsi sebagai kompleks protein tunggal.
Atau
struktur protein dapat dilihat
sebagai hierarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder
(tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat) yaitu:
1) struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan
temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa
enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu,
menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan
fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
2) struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan
hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
·
alpha
helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
·
beta-sheet
(β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang
saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
·
beta-turn,
(β-turn, "lekukan-beta"); dan
·
gamma-turn,
(γ-turn, "lekukan-gamma").
3) struktur tersier yang merupakan
gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya
berupa gumpalan. Beberapa molekul protein
dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang
stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
·
contoh
struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur
primer protein bisa ditentukan
dengan beberapa metode:
1) hidrolisis protein dengan asam kuat
(misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer.
2) analisis sekuens dari ujung-N dengan
menggunakan degradasi Edman
3) kombinasi dari digesti dengan tripsin
dan spektrometri massa.
4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa.
Struktur
sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi
struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I
dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur
protein lainnya yang juga dikenal
adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana
umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein
yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan
rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi
baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur
kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain
penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan
struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya
berpisah, protein tersebut tidak
fungsional.
Penentuan Struktur
Menemukan
struktur tersier dari protein, atau
struktur kuaterner kompleks, dapat memberikan petunjuk penting tentang
bagaimana protein melakukan
fungsinya. metode eksperimental umum penentuan struktur termasuk X-ray
kristalografi dan spektroskopi NMR, yang keduanya dapat menghasilkan informasi
pada resolusi atom. Namun, NMR eksperimen mampu memberikan informasi dari mana
subset dari jarak antara pasang atom dapat diperkirakan, dan mungkin konformasi
akhir untuk protein ditentukan
dengan memecahkan masalah geometri jarak. Polarisasi ganda interferometri
adalah metode analisis kuantitatif untuk mengukur konformasi protein secara keseluruhan dan
perubahan konformasi karena interaksi atau stimulus lainnya. dichroism
melingkar adalah teknik laboratorium lain untuk menentukan internal yang
β-sheet / komposisi α-heliks protein. Mikroskop cryoelectron digunakan untuk
menghasilkan resolusi yang lebih rendah informasi struktural tentang kompleks protein yang sangat besar, termasuk virus dirakit; varian yang dikenal sebagai
kristalografi elektron juga dapat menghasilkan informasi-resolusi tinggi dalam
beberapa kasus, terutama untuk kristal dua dimensi protein membran. struktur diselesaikan biasanya disimpan di Protein Data Bank (PDB), sumber daya
yang tersedia secara bebas dari data yang terstruktur mengenai ribuan protein dapat diperoleh dalam bentuk
koordinat Cartesian untuk setiap atom dalam protein.
Banyak
urutan gen lebih dikenal daripada struktur protein.
Selanjutnya, set struktur dipecahkan adalah condong ke protein yang dapat dengan mudah mengalami kondisi yang dibutuhkan
dalam kristalografi sinar-X, salah satu metode penentuan struktur utama. Secara
khusus, protein globular yang
relatif mudah untuk mengkristal dalam persiapan untuk X-ray kristalografi. protein membran, sebaliknya, sulit
untuk mengkristal dan kurang terwakili dalam PDB. inisiatif genomik struktural
telah berusaha untuk memperbaiki kekurangan ini dengan sistematis memecahkan
struktur perwakilan dari kelas lipat utama. metode prediksi struktur protein berusaha untuk menyediakan
sarana untuk menghasilkan struktur yang masuk akal untuk protein yang strukturnya belum eksperimen ditentukan
Kenyataannya,
seluruh protein yang ada di dunia
ini merupakan kombinasi dari dua puluh macam asam amino, baik esensial maupun non esensial.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali
fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang
dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein
per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein
bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
·
Kerontokan
rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein
-Keratin)
·
Yang
paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang
menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan
oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
1. hipotonus
3. hati lemak
·
Kekurangan
yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Sintese Protein
Di
sistem pencernaan protein akan
diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.
Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa
sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.
Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah
penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.
Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses
lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Sumber dari Protein
§ Daging
§ Ikan
§ Telur
§ Susu, dan produk sejenis Quark
§ Tumbuhan berbji
§ Suku polong-polongan
§ Kentang
Studi
dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di
Yale, 1914, mengujicobakan protein
konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci
tersebut diberikan makanan protein
hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya
didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein
hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi
selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci
yang memperoleh protein nabati,
lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
Keuntungan Protein
·
Sumber
energi
·
Pembetukan
dan perbaikan sel dan jaringan
·
Sebagai
sintesis hormon,enzim, dan antibodi
·
Pengatur
keseimbangan kadar asam basa dalam sel
·
Sebagai
cadangan makanan
Protein merupakan molekul yang sangat besar-atau
makrobiopolimer- yang tersusun dari monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar,
yang masing-masing terdiri dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
"R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai samping
ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika asam amino bergabung,
mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan menjadi Polipeptida, atau protein.
Asam
nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang
kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang
mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam
deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada
semua sel hidup serta pada virus. Asam nukleat
dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam
nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap
nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik
(purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis
asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat
tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa).
Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut
memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA
maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat
ditemukan hanya pada RNA. Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA
(bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang
tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam
sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di
dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak
biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di
antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak
termasuk organisme) seperti HIV (Human
Immunodeficiency virus). Asam ribonukleat
(bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tiga makromolekul utama
(bersama dengan DNA dan protein)
yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Asam ribonukleat berperan
sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik.
Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara
antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam
bentuk protein.
Sumber
Blog Riyawan | Kumpulan Artikel Kesehatan dan Obat-obatan
Wikipedia
Artikel
Asam Amino
0 comments:
Posting Komentar